Membangun Budaya Organisasi Unggul dengan Metode 'Business Excellence'

attractive-woman


Membangun Budaya Organisasi Unggul

Bulan September lalu, saya dan tim diminta untuk memberi overview pelatihan budaya organisasi. CEO meminta agar budaya perusahaan dimulai dari zero. Ia kurang puas atas kinerja para pekerja.

Pimpinan dari bagian Sumber Daya Manusia menyampaikan kepada kami bahwa mereka takut memberikan ide kepada atasan. Ada masalah dalam komunikasi. Percaya diri goyah karena kurang fasih berbicara dalam bahasa Inggris saat berhadapan dengan CEO.

Perusahaan itu merupakan gabungan dari tiga perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Perusahaan-lama memiliki budaya tersendiri dan membawa tradisi dan metode pengambilan keputusan ke perusahaan baru. Para pimpinan perusahaan lama juga ikut duduk dalam 'board of director' (BOD) di perusahaan yang baru.

Kami mendapat kesempatan mempresentasikan 'metode' kami kepada CEO. Kami mengusulkan dilakukan survey terhadap perusahaan untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap budaya unggul yang ideal.

Kami mau mengetahui baseline dari budaya organisasi sebab tidak mudah mengetahui masalah perusahaan hanya dari satu atau dua orang. Dengan melakukan survey kepada puluhan karyawan minimal setingkat manager, dapat diperkirakan apa masalah mendasar di perusahaan.

Membangun Budaya Organisasi Unggul
Masih Mungkin

Metode yang kami ajukan adalah metode yang terintegrasi. Dengan metode ini, pimpinan perusahaan dapat melihat elemen-elemen yang mempengaruhi terciptanya budaya organisasi yang unggul.

Ada unsur kepemimpinan, pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya, kebijakan perusahaan, proses bisnis, kepuasan pelanggan, kepuasaan pekerja dan kinerja perusahaan. Masing-masing elemen ini memberi kontribusi terhadap budaya unggul.

Harapan kami adalah para petinggi perusahaan memahami konsep dan jabarannya untuk membangun budaya perusahaan yang unggul. Memecahkan satu atau dua masalah dalam perusahaan secara parsial bukanlah metode yang baik.

Tidak mungkin memulai sebuah budaya dari nol (zero-based culture) bila perusahaan adalah gabungan dari beberapa perusahaan. Bila pekerja ada otomatis budaya perusahaan ada. Kebiasaan masing-masing pekerja secara kolektif membentuk budaya perusahaan. Yang menjadi isu adalah apakah budaya yang terbentuk dari pekerja saat ini adalah budaya yang diharapkan oleh pimpinan perusahaan.

Setiap Pekerja Memiliki Mindset

Setiap pekerja memiliki mindset (pola pikir atau kebiasaan pikiran). Mindset menentukan bagaimana pekerja bertindak dan mengambil keputusan. Dari tindakan akan berlanjut kepada kebiasaan dan seterusnya membentuk budaya organisasi. Demikian alur terbentuknya sebuah budaya. Jadi, mindset pekerja adalah salah satu kunci dalam pembentukan budaya perusahaan yang diinginkan.

Mindset merupakan produk dari informasi yang diterima pekerja. Dalam konteks perusahaan yang yang bergabung (merger), pekerja sudah menerima banyak informasi dan sudah pasti ia mempunyai mindset. Dan salah satu informasi yang membentuk 'warna' mindset adalah nilai-nilai yang dihidupi oleh pekerja.

Nilai-nilai apakah yang sudah diterima pekerja- ini perlu diketahui, paling tidak menjadi isu penting dalam merumuskan ulang 'warna' budaya perusahaan yang mau dibangun.

Perusahaan yang merger tadi sudah mempunyai nilai-nilai yang ingin dihidupkan di perusahaan. Apakah pekerja memahami nilai-nilai organisasi yang harus diterapkan di perusahaan? Masih ada lagi visi dan misi perusahaan. Apakah visi dan misi perusahaan sudah dijabarkan ke dalam bentuk yang lebih konkrit?

Penjabaran tujuan perusahaan dan nilai-nilai perusahaan sering mendapat kendala. Tujuan perusahaan sering hanya ada pada elit perusahaan dan itu tidak disampaikan kepada pekerja sampai di tingkat terendah.

Bila nilai-nilai perusahaan juga tidak dihidupi- ini akan memberi dampak pada elemen-elemen lain yang akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan akhirnya mempengaruhi pendapatan perusahaan.

Budaya perusahaan merupakan produk dari tindakan dan kebiasaan kolektif dari para pekerja bersama-sama dengan Leadership Team. Bagaimana tindakan kolektif ini bisa menghasilkan budaya unggul? Ini perlu mendapat perhatian dari Leadership Team.

Tidak ada jalan pintas untuk membentuk budaya perusahaan yang unggul. Banyak faktor yang terlibat. Salah satu kunci penting adalah peran pimpinan (Leadership Team). Ini menyangkut falsafah bisnis yang mau diterapkan oleh Leadership Team dalam menjalankan perusahaan.

Dari falsafah ini diturunkan jabaran-jabaran yang praktis untuk mengoperasikan perusahaan sampai ke tahapan yang rinci seperti kebijakan merekrut pekerja, proses bisnis, sistem pelaporan kerja dan sebagainya.

Tepatlah apa yang dikatakan oleh Tim Watson Junior, pendiri IBM, "Filosofi dasar, semangat dan keinginan suatu organisasi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pencapaian relatif, dibandingkan dengan sumber daya teknologi atau ekonomi, struktur organisasi, inovasi, dan ketepatan waktu. Semua ini sangat mendukung kesuksesan. Namun, menurutku, semua ini bisa muncul dari seberapa kuat orang-orang yang ada di dalamnya organisasi yakin akan filosofi dasarnya dan sejauh mana mereka melaksanakannya dengan setia."

"Dibutuhkan metode yang sistematis, konsisten dan berkelanjutan untuk membangun budaya-perusahaan yang unggul."

Dibutuhkan banyak pemikiran dan usaha untuk membangun budaya oraganisasi unggul. Masih harus dipikirkan bagaimana membuat job design agar pekerja mempunyai wadah untuk merealisasikan budaya perusahaan yang diharapkan. Job-design dibuat sehingga pekerja mempunyai kesempatan melakukan pekerjaan sesuai dengan bakat dan talentanya.

Masih harus dipikirkan sistem untuk memonitor kinerja individu dan perusahaan termasuk membuat keseimbangan elemen-elemen dalam perusahaan seperti proses bisnis, kebijakan perusahaan dan yang lain.

Budaya perusahaan yang unggul bukan sesuatu yang mustahil. Itu dapat dicapai dengan catatan, ada metode yang sistematis, konsisten dan berkelanjutan. Usaha tidak berhenti di tengah jalan sekalipun ada perubahan kepemimpinan. Seperti kata pimpinan IBM, ada keseriusan dari pimpinan perusahaan untuk membangun budaya yang unggul di perusahaan. Ada komitmen.

--0--


Butuh Pelatihan atau Konsultasi Membangun Budaya Organisasi Unggul?

habits of the mind

Bila perusahaan Anda membutuhkan pelatihan atau konsultasi untuk membangun budaya organisasi unggul, kami dapat memfasilitasi. Kami menyediakan pelatihan dan konsultasi berkelanjutan. Buku Habits of the Mind yang kami tulis, dapat menjadi salah satu panduan dalam membangun budaya organisasi yang unggul.

Hubungi: 0813-1122-1148


Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com






































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Kontak: 0813-1122-1148/  0813-1141-8800

Buku Habits of the Mind

habits of the mind