Apakah Orang Baik Masuk Surga? Bagaimana Menurut Anda?



Apakah orang baik masuk surga? Jawaban terhadap pertanyaan ini minimal ada dua: ya atau tidak. Beragam alasan bisa diberikan untuk mendukung jawabannya.

Namun, sebelum menjawab pertanyaan itu, apakah ada orang yang baik di dunia ini? Atau agar bersifat pribadi, apakah Anda orang yang baik?

Untuk mengetahui apakah Anda baik atau tidak- ini dapat diuji dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut.

Ada 10 pertanyaan, tetapi hanya 5 pertanyaan diajukan di sini. Kalau jawaban terhadap ke-lima pertanyaan adalah 'tidak,' berarti ia orang yang baik.

Tes untuk Mengetahui Orang Baik

Inilah kelima pertanyaan tersebut. Pertama, apakah Anda pernah marah? Apakah Anda pernah marah karena kesenggol orang lain? Kalau Anda sedang menyetir di jalan dan motor orang lain menyenggol mobil Anda, apakah Anda marah?

Pada pertanyaan ini Anda mungkin masih bisa menjawab 'tidak'. Anda mungkin bisa tidak marah; Anda bisa bersabar pada orang lain, tetapi Anda mungkin marah pada situasi lain.

Anda bisa marah sama anak buah Anda, orang yang mengkritik Anda atau siapa saja yang merugikan Anda, misalnya milik Anda diambil orang lain.

Bagaimana kalau orang lain sampai mengkritik Anda atau membuka sedikit rahasia kehidupan pribadi Anda yang sensitif, apakah Anda akan marah?

Kedua, apakah Anda pernah berzinah? Kalau Anda taat beragama, Anda mungkin masih lolos pada pertanyaan ini bila tindakan berzinah masih pada level phisik.

Bagaimana perzinahan di level pikiran? Apakah Anda pernah menaksir perempuan lain, yang bukan isteri Anda? Apakah Anda pernah bertemu dengan perempuan cantik dan ide-ide zinah muncul di dalam pikiran Anda?

Termasuk langka laki-laki yang masih lolos pada ujian ini. Sekalipun Anda tidak berzinah secara phisik, Anda tetap dapat berzinah di level pikiran atau khayalan.

Ketiga, apakah Anda pernah mencuri atau mengambil milik orang lain? Anda mungkin tidak mencopet uang orang lain secara terang-terangan, bagaimana dengan mengambil milik orang lain secara diam-diam?

Apakah Anda pernah mengambil alat-alat tulis dari kantor dan Anda membawanya ke rumah untuk anak-anak Anda? Apakah Anda pernah meminta komisi dari vendor karena Anda memberikan pekerjaan pada vendor tersebut?

Bila Anda pernah mengambil milik orang lain, teman, sahabat atau orang tua Anda sekalipun, Anda tidak lulus pada pertanyaan ini.

Keempat, apakah Anda pernah berbohong? Anda tahu tentang sesuatu, tetapi Anda mengatakan tidak tahu kepada orang lain ketika Anda ditanya.

Anda menulis pesan kepada teman Anda 'I am otw' pada hal Anda masih di rumah. Anda berbohong pada saat isteri Anda bertanya di mana posisi Anda. Anda memberikan informasi palsu. Anda membuat data-data fiktif.

Kelima, apakah Anda pernah menginginkan milik orang lain? Sekalipun ini tidak sering dilakukan dibandingkan dengan berbohong, tetap ada peluang bagi siapapun untuk melakukannya.

Ketika Anda melihat isteri orang lain yang cantik mungkin Anda berkeinginan untuk merasakannya. Anda mungkin menginginkan jabatan orang lain. Anda mau menduduki posisi orang lain.

Apakah Anda bisa menjawab kelima pertanyaan di atas dengan jawaban 'tidak'? Satu saja pertanyaan dengan jawaban 'pernah', Anda tidak memiliki kualifikasi sebagai orang baik.

Anda harus memberi jawaban 'tidak' kepada kelima pertanyaan itu agar Anda punya peluang disebut orang baik.

Kalau demikian, apakah Anda orang baik? Anda sendirilah yang menjawabnya. Yang jelas, tidak ada orang baik. Anda dan saya bukan orang baik sekalipun Anda dan saya beragama, rajin beribadah, melakukan perbuatan-perbuatan baik menurut manusia.

Kalau Anda dan saya bukan orang baik berarti Anda dan saya adalah orang jahat. Menurut Anda, apakah orang jahat bisa masuk surga? Tidak.

Tidak ada orang yang baik; jadi, tak seorang pun bisa masuk surga.

Tidak ada orang yang baik; semuanya jahat. Jadi, tidak mungkin Anda dan saya masuk surga. Kalaupun ada orang baik- ini tidak mungkin dicapai.

Menjadi orang yang relatif baik mungkin bisa dicapai, tetapi di hadapan Allah, tidak ada orang yang baik. Jadi, tak seorang pun masuk surga karena kelakuan-kelakuan kita. Jadi, siapa yang akan masuk surga? Ini jadi bahan renungan Anda dan saya. (JM)



Link Terkait:

Apa Tujuan Hidup Saya di Dunia Ini?

Kalau Saya Mati, Ke Mana Jiwaku Pergi?

Mencegah Stress Berlebihan


Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com