Pertanyaan Pembaca Buku
Habits of the Mind

habits of the mind


Pertanyaan Pembaca Buku Habits of the Mind

Seorang yang membeli buku Habits of the Mind, bernama Eko, mengirimkan sebuah link tentang topik yang mirip dengan isi buku Habits of the Mind. Ia bertanya, "Apa beda Habits of the Mind dengan konten di link tersebut?" Saya pun memberi penjelasan.

Orang yang disebut dalam link itu adalah salah seorang pemikir hebat dari Eropah dan dianggap sangat berotoritas dalam topik berpikir. Saya pernah mengikuti seminarnya. Ia pengajar hebat dalam bidang topik berpikir.

Pemikir dari Eropah itu mengadopsi konsep John Locke tentang bagaimana pengetahuan diperoleh. John Locke adalah sosok yang berhaluan empirisme. Bagi dia, pengetahuan manusia hanya mungkin lewat pengalaman. Indera menjadi media utamanya. Tidak ada pengetahuan tanpa peran indera. Begitu pemikiran John Locke yang terkenal dengan konsep 'tabula rasa.'

John Locke mewarisi pandangan Aristoteles tentang pikiran. Bagi Aristoteles, pengetahuanb manusia hanya mungkin lewat pengalaman. Segala sesuatu apakah itu ide atu pemikiran harus melalui pengalaman dan lewat pengalaman inilah pengetahuan ada.

Dalam sejarah, ada perbedaan pandangan antara pengikut paham Rasionalisme dan paham Empirisme soal sumber pengetahuan. John Locke adalah dari paham Empirisme sedangkan paham Rasionalisme seperti Socrates, Plato dan Descartes menekankan rasio, bukan indera, sebagai sumber pengetahuan yang valid. Sumber utama pengetahuan adalah melalui akal. Validitas indera diragukan oleh pengikut pandangan Rasionalisme. Misalnya, 2x2 sama dengan 4- ini bukan didapat dari pengalaman. Hal-hal yang bersifat matematis- ini tidak didapat dari pengalaman.

Dengan berlandaskan pada pandangan Yunani kuno dan John Locke, pemikir dari Eropah itu mengatakan bahwa ketika informasi diterima, informasi itu membentuk pola dengan sendirinya. Otak mempunyai 'self-organizing system' dan dengan sistem ini, informasi membentuk pola dengan sendirinya ketika informasi masuk ke dalam pikiran. Semakin sering informasi yang mirip masuk semakin kuat pola itu. Bila proses ini berlangsung dalam waktu yang lama, pola itu akan semakin kuat dan pola itu akan sulit dirubah.

Topik berpikir yang disajikan pemikir dari Eropah itu menarik bagi orang yang belum banyak mengenal falsafah di balik apa yang terjadi dalam proses pembentukan kebiasaan pikiran. Ia menawarkan konsep yang praktis dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan proses berpikir yang ada. Teknik yang ia tawarkan sangat berguna.

Apakah falsafahnya tentang berpikir cukupkuat- ini menjadi bahas diskusi. Apakah setiap informasi selalu membentuk pola ketika informasi diterima? Masih ada isu-isu lain terkait pikiran. Pikiran sudah rusak. Jiwa sudah rusak; rasio sudah rusak; kemauan sudah rusak. Berdasarkan ini, tidak selalu terbentuk pola di dalam pikiran ketika informasi yang baik diterima.

Selain itu, pemikir dari Eropah itu tidak mengaitkan pola pikir dengan masa depan hidup manusia- apa dampak dari kebiasaan pikiran terhadap tubuh dan jiwa. Ia hanya menyentuh hal-hal yang terkait dengan indera. Apa hubungan kebiasan pikiran dengan destini manusia- ini tidak ia bahas.

Bagi pemikir dari Eropah secara umum, hal-hal yang bersifat supra natural tidak masuk dalam radar pemikiran dari pemikir Eropah. Hal-hal yang tidak dapat dicerna pikiran seperti dunia jin atau malaikat- ini sudah tergusur dari konsep pemikiran Barat. Hal-hal supranatural sudah tergusur dari kancah pembahasan pemikir-pemikir Barat.

Buku Habits of the Mind menjadi penyeimbang terhadap konsep yang disajikan pemikir dari Eropah itu. Ada koreksi terhadap falsafah dasar tentang pikiran.

Buku Habits of the Mind membantu pembaca membuat keputusan yang baik, efektif dan efisien. Pengambilan keputusan didasarkan pada penggunaan proses-proses berpikir secara sistematis.

Enam proses digunakan secara terpadu dan seimbang sehingga keputusan yang baik, efektif dan efisien dapat dihasilkan.

Buku ini mencoba menggabung dua pandangan- rasionalisme dan empirisisme. Kalau disebut mengandung falsafah rasionalis- ya; kalau disebut faham empiris- juga ya. Namun, penulis tidak terpaku pada kedua hal tersebut sebab dalam proses pembentukan pola- ada faktor yang tidak
dapat dikontrol oleh manusia. Ada faktor x. Faktor x ini yang tidak dibahas oleh banyak penulis tentang proses berpikir.

Dan terakhir adalah di mana pemikiran berlabuh? Ini jarang dibahas oleh penulis-penulis buku mengenai kebiasaan pikiran atau topik yang sejenis seperti mindset. Dapat dimaklumi karena destini merupakan bagian dari hal-hal supra natural dan ini bukan konsep yang tergusur dari pemikir Barat umumnya. Penulis-penulis di Barat tidak memberikan arah dari berpikir. Untuk apa berpikir, bagaimana berpikir dan ke mana tujuan akhir dari semua pemikiran- ini jarang disentuh.

Habits of the Mind dapat mengungkap isu-isu seputar budaya perusahaan, budaya masyarakat dan masalah-masalah yang muncul dalam masyarakat. Kenapa orang berpikiran jahat, kenapa sulit sikap itu dirubah- ini dijelaskan dalam buku Habits of the Mind. Pembaca akan mendapatkan manfaat dengan membaca buku ini, dan akan mendapat rangsangan bagaimana membuat keputusan yang lebih baik.


Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com






































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Your second block of text...





Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)

Enter Your E-mail Address
Enter Your First Name (optional)
Then

Don't worry — your e-mail address is totally secure.
I promise to use it only to send you Putra-Putri-Indonesia.com.