Mau Berbisnis, dari Mana Memulainya?



"Bila mau berbisnis, dari mana memulainya?" Itu pertanyaan suami kakak ipar saya ketika ia dan keluarganya berkunjung ke rumah.

Ada beberapa jawaban. Salah satu adalah menentukan "domain" bisnis yang mau digarap; bisnis apa yang mau dijalankan.  

Sering orang mengambil jalan pintas. Mudah tergoda memilih opsi yang memberikan hasil cepat seperti mie instan; dua menit sudah bisa dinikmati.

Uang, untung secepat mungkin, mudah dikerjakan, dan tidak ribet lebih banyak mewarnai proses pemilihan bisnis.  

Keuntungan memang hal yang tidak dapat diabaikan. Namanya berbisnis, keuntungan adalah salah satu indikator penting. Namun, bukan hanya keuntungan yang perlu dipikirkan.

Bisnis, sedapat mungkin, digunakan sebagai wadah untuk melayani orang lain. Bakat, talenta, dan kemampuan dapat digunakan untuk kebaikan bersama.  

Banyak pilihan bisnis dan setiap pilihan dapat memberikan peluang sukses. Logikanya sederhana. 

Setiap bisnis saling berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan bisnis lain. Kita tidak selalu mengetahui di mana bisnis yang satu bersinggungan dengan bisnis yang lain.

Hanya beberapa saja yang kita ketahui. Bila dalam rantai bisnis ada yang sukses, maka bisnis yang mendukungnya juga mungkin sukses; bila ada bisnis yang gagal, bidang lain juga kena imbasnya. Ada efek domino.    

Mau Berbisnis, Pilih "Domain" Bisnis Anda.

Ambil saja bisnis makanan atau restoran. Kita perhatikan rantai bisnisnya. Untuk memasak nasi, dibutuhkan beras dan "rice cooker".

Sebelum padi menjadi beras, petani harus menunggu beberapa bulan sebelum memanen. Petani butuh air, pupuk dan pekerja lain agar padi yang ditanam bertumbuh dengan baik sampai padi bisa dipanen.

Setelah dipanen, padi dijemur, digiling di pabrik dan menjadi beras. Beras kemudian dibawa ke kota dan didistribusikan ke pasar atau super market.

Kita lihat rantai bisnis "rice cooker". "Rice cooker" ngga bisa berfungsi kalau tidak ada listrik. Kita butuh listrik.

Yang mengalirkan listrik ke rumah dan mengaktifkan "rice cooker" adalah PLN. Namun, PLN pun membutuhkan pihak-pihak lain agar PLN bisa mengalirkan listrik.

PLN membutuhkan tiang listrik atau kabel listrik untuk mengalirkan listrik sampai ke konsumen. PLN juga membutuhkan gas atau batu bara untuk menghasilkan listrik. Bila ini terus ditelusuri, rantainya bisa sangat panjang. 

Di restoran, selain menjual nasi, pemilik resto menjual daging, daging, ikan, telor, sayuran, sambal, kecap, teh manis, kopi, kerupuk, jus dan yang lain.

Untuk membuat sambal, pemilik resto membutuhkan cabe, tomat, bawang merah, bawang putih, garam, dan bumbu lain.

Daging yang dijual mungkin didatangkan dari Australia atau New Zealand. Jadi, di rantai bisnis makanan atau resto  saja, ada puluhan opsi bisnis. 

Tidak ada bisnis yang dapat berdiri sendiri. Alam semesta dicipta untuk saling berhubungan.

Bila ada rantai bisnis yang terganggu, maka rantai lain akan terganggu juga. Jadi, bila Anda mau memulai bisnis, Anda perlu mengambil waktu untuk memikirkan dan memilih satu atau dua dari ribuan opsi bisnis untuk digeluti. 

Gonta ganti bisnis sebaiknya dihindari. Ada orang yang berbisnis makanan di tahun pertama, berbisnis pakaian di tahun kedua, berbisnis lele jumbo di tahun ketiga, berbisnis produk kesehatan di tahun keempat dan seterusnya.

Ganti tahun ganti bisnis. Pada abad 17 dan 18 di Inggris, orang yang gonta ganti bisnis dianggap orang yang terlunta-lunta. 

Mau Berbisnis

Tiap orang mempunyai talenta, bakat dan kemampuan tertentu. Setiap orang perlu menekuni bisnis tertentu di mana bakat, talenta, dan kemampuannya dapat digunakan lebih efektif dan efisien.

Domain bisnis perlu dicari. Dalam proses mencari, dibutuhkan pengetahuan dan hikmat. Bila domain bisnis sudah ditemukan, ada peluang untuk sukses dan menikmati hasilnya.

Bila tidak sukses, paling tidak Anda sudah berusaha dan melakukan yang terbaik. 

Hidup tidak selalu harus sukses di mata manusia. Sepanjang Anda sudah melakukan yang terbaik, Anda sudah melakukan bagian Anda.

Sukses tidaknya seseorang bukan semata-mata di tangan manusia; itu di tangan Tuhan.

Namun, kalau bakat dan talenta Anda tidak digunakan, itu terpendam begitu saja tanpa ada artinya sampai liang kubur menjemput. (JM)

Mau Berbisnis





Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com






































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)

Enter Your E-mail Address
Enter Your First Name (optional)
Then

Don't worry — your e-mail address is totally secure.
I promise to use it only to send you Putra-Putri-Indonesia.com.

Apa Impian Anda dalam Hidup ini?

Kapan Sebaiknya Mengambil Pensiun Dini?

Ini Langkah-Langkah Mendirikan PT


Bagaimana Menangani Stress?

Apa Dampak UU Cipta Kerja terhadap UU Ketenagakerjaan? Minimal Ada 10 Poin


Pinjaman Uang Proses Cepat Pakai Jaminan Aset (14 h)

Cara Mudah Melipatgandakan Pelanggan Anda