Mengenal Tuhan
Apakah Allah dapat dikenal oleh manusia? Apakah Allah dapat dikenal lewat alam, ciptaan atau eksistensi manusia? Apakah manusia dapat mengenal Allah dengan akalnya sendiri?
Apakah manusia dapat memiliki pengetahuan
tentang Allah lewat pengetahuan mengenai matahari, bumi, bulan, bintang, planet, galaksi, tumbuh-tumbuhan, binatang dan eksistensi manusia?
Ada pandangan yang mengatakan bahwa Allah tidak dapat dikenal dengan akal. Juga tidak mungkin manusia mengenal Allah lewat alam atau lingkungannya.
Sekalipun eksistensi alam dan kahadiran manusia dapat memberikan informasi tentang eksistensi Allah, pengenalan akan Allah lewat alam atau akal masih samar-samar.
Eksistensi alam atau manusia bukanlah media yang cukup dan jelas untuk mengenal Allah.
Kata kunci mengenal Allah adalah keyakinan. Lewat keyakinan atau iman ada peluang mengenal Allah. Namun, ini menimbulkan pertanyaan.
Apakah karena mempunyai keyakinan, maka otomatis seseorang sudah mengenal Allah?
Apakah
karena sudah beribadah, berdoa atau melakukan ritual-ritual agama secara
teratur, maka ia dapat disebut sudah mengenal Allah? Ini pertanyaan-pertanyaan yang
membutuhkan perenungan.
Ketika seseorang meyakini bahwa Allah eksis- ini tidak otomatis mengkonfirmasi bahwa ia sudah mengenal Allah dengan sungguh-sungguh. Setan pun percaya Allah ada dan ia gemetar di hadapan-Nya.
Bisa saja seseorang mengatakan bahwa ia mengenal Allah, tetapi apakah klaimnya
valid dihadapan Allah?
Sulit mengetahui siapa yang mengenal Allah dengan sungguh-sungguh dan siapa yang tidak. Apakah lewat perbuatan baiknya, manusia dapat dikatakan sudah mengenal Allah?
Apakah lewat ucapan baiknya seseorang dapat dikatakan sudah mengenal Allah? Ini bukan wilayah manusia untuk menentukannya.
Manusia hanya bisa membuat estimasi, tetapi Tuhan mengetahui siapa yang sungguh-sungguh mengenal-Nya.
Ini salah satu poin yang sangat penting.
Mengenal Allah tidak mungkin lewat buku-buku populer kecuali buku-buku populer mengisahkan tentang Allah, yang dikutip dari Kitab Suci.
Namun, bila penulis buku mengutip dan menginterpretasi teks Kitab Suci dengan salah- peluang untuk mengenal Allah bagi pembaca buku bisa tertutup.
Bila penulis buku populer mengutip teks dari Kitab Suci, ia harus setia terhadap kaidah-kaidah menginterpretasi Kitab Suci.
Pengenalan akan Allah hanya dimungkinkan lewat Kitab Suci.
Dengan kata lain, pengenalan akan Allah hanya mungkin terjadi kalau seseorang membaca Kitab Suci atau mendengar informasi tentang Allah yang sumbernya adalah Kitab Suci.
Namun demikian, apakah dengan membaca Kitab Suci seseorang otomatis dapat mengenal Tuhan? Pertanyaan yang layak direnungkan. (JM)
LINK TERKAIT:
Mungkikah Manusia Mengenal Allah?
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com