Menjadi Investor, Cara Lain
Menjadi Kaya



Menjadi Investor

Salah satu cara menjadi kaya adalah dengan memiliki usaha sendiri. Namun, tidak semua orang memiliki keberanian memulai usaha. Sekalipun kadang ide untuk memulai bisnis melintas, ide itu menguap bisa begitu saja.

Mungkin ide itu datang lagi menggoda gara-gara ada kenalan yang kelihatan sukeses. Anda berpikir lagi untuk berusaha, tetapi lagi-lagi nyali tak kunjung ada untuk mengeksekusi.

Ada yang menyadari kemampuannya; ada yang membuat ragam alasan seperti ia tidak diberi talenta untuk berbisnis.

Memang tidak setiap orang harus berusaha. Tidak setiap orang harus mempunyai bisnis. Kehidupan di dunia ini sudah diatur oleh Sang Ilahi. Lewat providensinya, telah ditugasi-Nya siapa melakukan apa.

Ibarat tubuh, tidak semua anggota tubuh berfungsi sama. Ada banyak anggota, tetapi fungsinya berbeda-beda. Hidup di di dunia ini juga demikian. Yang Maha Kuasa sudah mengatur kehidupan ini sedemikian rupa bahkan kehidupan ini akan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah Ia tetapkan.

Bila Anda tidak berani memulai usaha sendiri, cara lain menjadi kaya adalah menjadi investor. Anda dapat mendanai usaha misalnya. Anda menjadi pemegang saham; usaha sepenuhnya dijalankan orang lain, yang Anda percayai.

Anda memonitor perkembangan dan memberikan nasihat seperlunya agar usaha berjalan dengan prinsip-prinsip dan aturan yang bisa memberi sukses. Pada akhir tahun dan bila semuanya berjalan sesuai rencana, Anda menerima hasil (dividen).

Bisa juga Anda menjadi funder atau mendanai pekerjaan baik yang didapat melalui Surat Perintah Kerja (SPK) atau Purchase Order (PO). Banyak SPK atau PO yang membutuhkan pendanaan. Di sinilah peran Anda dibutuhkan.

Anda mempelajari SPK atau PO tersebut- apa jenis pekerjaannya, berapa dana yang dibutuhkan, bagaimana itu dijalankan, apa resikonya, berapa lama pekerjaan itu dikerjakan, berapa keuntungan yang akan diperoleh dan bagaimana pembagian hasilnya.

Bila SPK atau PO-nya menarik, Anda membuat kesepakatan dengan penerima SPK atau PO. Anda memberikan keleluasaan kepada direksi perusahaan bagaimana SPK atau PO itu dijalankan.

Anda hanya fokus melihat hasil di akhir proyek. Bila pekerjaan selesai, Anda mendapatkan sebagian hasilnya sesuai dengan kesepakatan Anda dengan penerima SPK atau PO.

Menjadi investor di usaha orang lain dan memulai usaha sendiri sama-sama berisiko. Tidak ada bisnis yang tidak punya resiko. Tidak ada ceritera hanya untung; mental harus juga disiapkan bila usaha merugi.

Menjadi investor lebih menantang dari pada memulai usaha sendiri.

Menjadi funder (investor) lebih menantang dari pada memulai usaha sendiri. Yang Anda miliki hanya kepercayaan. Anda percaya kepada orang lain bahwa ia dapat melakukannya dengan baik dan sukses. Kontrol banyak dipegang pelaksana proyek yang Anda percayai.

Menanamkan modal di usaha orang lain juga beresiko. Tidak semua usaha selalu berhasil. Agar usaha berhasil, harus ada kalkulasi-kalkulasi rasional. Masih ada lagi motif. Kalau orang yang Anda percaya menipu Anda, investasi Anda ludes.

Dan tidak mudah menemukan orang yang dipercaya di bawah kolong langit ini apalagi kalau sudah berurusan dengan uang. Keyakinan kepada Tuhan bisa digadaikan asal uang bisa didapat.

Bila memulai usaha sendiri, Anda memiliki kontrol yang relatif besar. Namun, tidak ada jaminan apakah usaha Anda akan sukses sekalipun Anda sendiri yang menjalankan.

Manusia bisa berencana, tetapi hasilnya tetap di tangan Yang Maha Kuasa. Prinsip yang bisa Anda pegang hanyalah Anda berusaha sebaik mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.

Selain itu, hukum-hukum yang berlaku di dunia usaha harus dipatuhi. Melawan hukum-hukum yang berlaku di bisnis bisa merugi.

Sekalipun usaha kelihatan sukses, tetapi bila hukum-hukum Musa diabaikan- semua itu tidak ada artinya. Usaha Anda ibarat menjaring angin. Berbisnis dengan mengabaikan prinsip-prinsip universal akan berujung di kegagalan. Jadi, memulai usaha sendiri tetap beresiko.

Namun, bila Anda menanamkan uang di usaha yang riil- apakah Anda berinvestasi di usaha yang dijalankan orang lain atau Anda sendiri yang menjalankan usaha, bukan hanya uang Anda yang mungkin berlipat ganda, tetapi Anda memberi peluang bagi orang lain untuk bekerja.

Mereka dapat menikmati hasil jerih payah dari pekerjaannya. Inilah kekayaan lain yang Anda peroleh, kekayaan yang tidak akan hilang, yang tidak bisa dicuri orang lain. Ini merupakan kekayaan yang benar-benar Anda warisi setelah Anda meninggalkan dunia ini.

Warren Buffet adalah salah satu sosok yang benar-benar kaya. Ia berinvestasi. Dan lewat investasinya, puluhan ribu bahkan mungkin ratusan ribu orang mendapatkan manfaat dari hasil usahanya. Ini membuat dia menjadi sangat kaya; bukan hanya dalam kaya materi, tetapi juga kaya dalam perbuatan baik.

Kontak
0813-1141-8800

Anda mau menjadi investor? Hubungi kami untuk mendapatkan proyek atau pekerjaan yang dapat memberikan Anda keuntungan. (JM)


PT. BUSINESS EXCELLENCE LUMINANCE
Menara Karya, 28th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950
HP: 0813-1141-8800 (WA)
E-mail: business.excellence.luminance@gmail.com



LINK TERKAIT

  1. Mencari Investor Usaha (Proyek) Minimal Rp50 Miliar
  2. Bagaimana Membuat Proposal Proyek agar Investor Tertarik?
  3. Contoh Project Executive Summary
  4. Bagaimana Tahapan Proses Kerjasama Investasi?
  5. Rahasia Menjadi Kaya: Berinvestasi!
  6. Anda Mau Menjadi (Funder) Investor?
  7. Bagaimana Menambah Penghasilan dengan Modal Kecil?

Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com