Empat Fakta tentang Uang yang Perlu Anda Ketahui



Fakta tentang Uang

Beragam sikap terhadap uang. Ada yang ekstrim dan ada yang moderat. Yang ekstrim adalah sosok-sosok yang menganggap uang merupakan yang paling penting dalam hidupnya. Sebagian besar waktunya hanya diisi untuk mencari uang. Seperti perumahan di kluster, uang  adalah temboknya. Uang menjadi sandaran hidup. Hidup terasa tenang kalau memiliki uang yang banyak. Bahkan sampai ada yang menempatkan uang sejajar dengan Tuhan. Tragis.

Ekstrim yang lain menganggap uang harus digunakan. Kalau di Timur, orang merasa memiliki dengan menyimpan atau menumpuknya, di Barat oraang merasa memiliki uang kalau dapat membelanjakannya. Uang digunakan untuk memuaskan keinginan diri. Apa saja yang dilihat oleh mata atau diinginkan dipenuhi. Kesenangan diri menjadi tujuan mengumpulkan uang. 

Masih ada sikap yang moderat, yaitu mau mengumpulkan uang, tetapi hati-hati menggunakannya. Uang dibelanjakan seperlunya sesuai dengan kebutuhan, dan dilepaskan pada saat  yang mendesak.

Fakta tentang Uang. Yang Pertama, uang
bersifat materi.

Anda barangkali memiliki sikap yang lain terhadap uang. Apapun sikap Anda, berikut kami sajikan beberapa fakta tentang uang agar Anda dapat mengambil sikap yang relatif moderat  terhadap uang dan dan menentukan sikap bagaimana mengumpulkan uang.  

Ada beberapa prinsip yang perlu diketahui agar tidak terjebak dalam cengkraman uang. Pertama, uang bersifat materi- apakah itu dalam bentuk uang kertas, uang logam, atau ditukar dalam bentuk barang. Tidak seperti diri yang bersifat rohani, uang tidak demikian. Uang berada di luar diri. Memang tidak dapat diabaikan bahwa dengan uang, Anda membeli sesuatu yang dibutuhkan untuk menopang aktifitas kehidupan Anda. Anda menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, rumah dan yang lain-lain. Namun demikian, uang tetap berada di luar diri dan tidak menjadi bagian dari eksistensi Anda.  

Kedua, uang tidak dapat dibawa ke 'dunia lain.' Ini mengikuti logika dari prinsip yang pertama. Karena uang bersifat materi sedangkan diri bersifat rohani, materi tetap terpisah dari diri Anda. Bahkan tubuh yang  bersifat materi dan yang kelihatan ini, akan tinggal di dunia ketika jiwa terpisah dari tubuh. Dengan kata lain, sebanyak apapun uang yang dikumpulkan di dunia- uang tidak bisa Anda bawa ke dunia lain- terlepas ke belahan dunia mana persinggahan terakhir dari jiwa Anda. Menyedihkan memang kalau Anda tidak dapat membawa apa-apa setelah puluhan tahun berlelah-lelah mengumpulkan uang.

Fakta tentang Uang

Sebanyak apapun uang yang Anda kumpulkan tidak akan merubah status spritualitas Anda.

OIeh karena itu, sanghat disarankan agar uang tidak perlu dipegang erat-erat. Tidak seperti keyakinan yang tulus dan murni, yang harus dipertahankan dengan begitu kuat, dibela bahkan dipromosikan; tidak demikian dengan uang. Uang bisa dicari dan dikumpulkan hari ini, dan esok hari bisa dilepaskan kembali sesuai dengan situasi yang Anda hadapi. Sekalipun Anda kehilangan uang atau investasi Anda gagal di sebuah usaha, Anda tidak perlu kuatir tentang hal itu sebab uang yang tadinya Anda kelola hanyalah berganti pengelola. Uang itu dikelola orang lain, yang mungkin lebih lihai mengelolanya atau ia hanya memboroskannya.

Ketiga, sebanyak apapun uang yang dikumpulkan tidak akan merubah status spritualitas Anda. Maksud saya, uang tidak dapat membuat Anda masuk ke dunia akhirat. Sedikit atau banyak uang- ini tidak menentukan Anda punya tiket ke tempat peristirahatan diri yang terakhir. Materi tidak dapat digunakan untuk membeli persinggahan jiwa. Di dunia Anda dapat membeli tanah dan rumah untuk berteduh; tidak demikian untuk 'kavling' di dunia akhirat. Ada begitu banyak orang merasa jiwanya nyaman kalau punya uang yang banyak; seolah-olah jiwa sudah tenang kalau uang di bank melimpah. Ini  merupakan falsafah yang keliru. Sebanyak apa pun uang di tangan Anda, uang tidak dapat membeli 'rumah' Anda di  kehidupan berikutnya. 

Keempat, tidak kuatir akan hari esok. Prinsip ini sudah berumur kurang lebih 3500 tahun. Anda tidak perlu kuatir akan hari esok- tentang apa yang akan Anda makan dan apa yang akan Anda pakai. Banyak yang mengabaikan prinsip ini. Hari-harinya penuh dengan kekuatiran akan hari esok sebagai akibat adanya 'kekuatan yang merusak' dalam diri Anda. Kalaupun ada perintah untuk mengumpulkan kebutuhan jasmani, Anda hanya diperintahkan untuk mengumpulkan makanan untuk sehari demi sehari. Tidak diperintahkan untuk mengumpulkan makanan untuk seminggu, sebulan, setahun apalagi sampai tujuh turunan seolah-olah hidup Anda bersandar pada apa yang Anda kumpulkan. Tidak pernah. Dengan kata lain, nggak usah kuatir.

"Untuk apa saya berlelah-lelah mengumpulkan uang?"

Pentingnya prinsip ini, 2000 tahun lalu prinsip- tidak-usah-kuatir-akan-hari-esok kembali disuarakan agar orang tidak kuatir akan kebutuhan sehari-hari. Namun demikian, orang-orang yang tidak meyakini eksistensi Sang-Pemberi makanan tetap kuatir dan memutuskan diri untuk berlelah-lelah menumpuk uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hari demi hari bahkan sampai tidak ada hari tanpa aktifitas mengumpulkan 'bekal makanan.' 

Dengan mengetahui keempat fakta tentang uang di atas, Anda dapat menentukan sikap terhadap uang dan bagaimana Anda mengumpulkannya. Anda mungkin berpikir, 'Untuk apa saya berlelah-lelah di dunia ini?' Tunggu dulu. Anda memang dirancang untuk berlelah-lelah. Anda memang perlu berpikir mengumpukan uang dengan benar dan memahami apa tujuannya. Hanya Anda jangan tergiur untuk mengumpulkan uang di dunia ini untuk memuaskan diri sendiri. Saya akan memberi klu agar Anda tetap semangat mengumpulkan uang dengan mind-set yang lain.


LINK TERKAIT

Peran Uang dan Harta dalam Kehidupan

Kata-Kata Bijak Mengenai Uang dan Harta

Bagaimana Menambah Penghasilan Anda dengan Modal Kecil?

Mengelola Uang dengan Bijak: Nasehat Buat Pekerja Pemula

Mengumpulkan Harta dengan Benar

Rahasia Menjadi Kaya: Berinvestasi!

Menjadi Orang Kaya dengan Berinvestasi di Usaha yang Riil

Perubahan Perilaku Orang Tua Ketika Anaknya Sukses

Perubahan Sikap Ketika Harta Kekayaan Bertambah

Daya Tarik Uang: Menerima 'Empelop' dari Vendor

Falsafah Sukses Andrie Wongso: "Success Is My Right.'

Kisah Tragis Setelah Sukses Mengejar Harta

'Financial Freedom': Apa Maksudnya?

Mencari Investor Usaha (Proyek) Sampai Rp50 Miliar


Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com






































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)

Enter Your E-mail Address
Enter Your First Name (optional)
Then

Don't worry — your e-mail address is totally secure.
I promise to use it only to send you Putra-Putri-Indonesia.com.


KONTAK

0813-1141-8800 (WA)

0813-1122-1148


SEMINAR

Grow Rich

Financing your Business (Project)

Start your Own Business


Anda Butuh Investor Usaha?

Resep Mencegah Stress