Bagaimana Mengumpulkan Harta
dengan Cara yang Etis?



Mengumpulkan Harta

Sebelum saya menjawab pertanyaan judul tulisan ini, saya menyarankan Anda membaca halaman dengan judul Empat Fakta tentang Uang. Saya sudah menyajikan beberapa prinsip tentang uang dan tidak akan mengulanginya di sini.

Cukup jelas saya paparkan di situ untuk membantu Anda menjabarkan cara-cara yang etis untuk mengumpulkan harta, yang merupakan bentuk lain dari uang- emas, tanah, rumah, mobil, dan barang lainnya. 

Bagaimana mengumpulkan harta dengan cara yang etis? Anda sering mendengar korupsi atau yang lebih dikenal dengan istilah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) baik di media cetak atau elektronik.

Anda mungkin sudah muak mendengarnya dan sudah menjadi berita biasa; tidak lagi menjadi berita yang menyedihkan karena hampir setiap hari itu didengar.

Berita itu ibarat menjadi bagian dari budaya masyarakat kita karena ke kota atau daerah manapun kita pergi, kita akan selalu mendengar berita itu di media terutama tv.

Itu baru yang muncul di media dan belum termasuk berita-berita termasuk gossip tentang korupsi di instansi pemerintah atau perusahaan dalam skala yang lebih kecil.

Bila Anda berurusan dengan pemerintah atau perusahaan, korupsi dalam berbagai bentuk selalu hadir. KKN sulit dihindari kecuali Anda punya niat yang kuat untuk keluar dari cengkramannya. Jikalau tidak, Anda akan ikut arus.

Saya tidak menyarankan Anda melakukan KKN termasuk penipuan atau pemerasan untuk meningkatkan penghasilan Anda. Ini berbahaya baik bagi Anda dan masa depan Anda.

Anda sebisa mungkin keluar dari lingkaran KKN, penipuan atau pemerasan. Anda harus berjuang bila Anda mau menikmati hidup yang baik saat ini maupun di masa mendatang.

Berikut adalah tips untuk mengumpulkan harta dengan cara yang etis. Pertama, sisihkanlah sebagian dari penghasilan bulanan Anda untuk Anda investasikan (simpan).

Anda bisa tukar uang yang Anda sisihkan ini dalam bentuk emas atau Anda tabung di bank. Rutin saja Anda membeli emas walaupun hanya satu atau dua gram atau menyimpan uang di bank.

Emas merupakan barang yang mudah ditukar walaupun tetap ada resikonya. Kalau rumah Anda kemalingan misalnya, emas yang Anda simpan bisa hilang.

Yang relatif lebih aman adalah  menyimpan uang di bank karena bank sulit dijebol maling.

Resikonya tetap ada; yang menjebol bukan maling, tetapi Anda sendiri dengan membelanjakan uang yang ada di rekening Anda ketika Anda misalnya pergi ke mal atau ketika anak atau isteri minta dibeliin sesuatu.

Kalau Anda displin menyisihkan uang, pilihan untuk membeli emas atau menyimpan uang dalam bentuk deposito adalah dua pilihan yang baik.

Kedua, membeli tanah sedikit demi sedikit. Ini pelajaran yang saya dapat dari orang tua saya. Saya sudah melihat bagaimana orang tua saya dari tidak punya tanah sampai punya tanah 6 hektar di desa.

Penghasilan mereka baik yang diperoleh sebagai pegawai negeri dan dari hasil sawah dan ladang, mereka kumpulkan dan kemudian menukarnya dengan tanah.

Anda dapat mengadopsi metode orang tua saya. Uang yang Anda simpan di bank atau emas yang Anda beli, bisa Anda tukarkan pada suatu saat dalam bentuk tanah.

Terserah kepada Anda di mana tanah akan Anda beli. Makin jauh dari kota makin murah. Dengan berjalannya waktu dan bertambahnya penduduk,  nilai tanah atau properti Anda akan lebih mahal suatu saat.

Ketiga, berinvestasi di usaha-usaha yang riil. Ini merupakan pilihan yang lebih menarik bila Anda tetap memilih status sebagai karyawan.

Uang yang Anda kumpulkan di langkah pertama bisa Anda investasikan di perusahaan yang riil, yang hasilnya bisa lebih besar dari pada menyimpan uang di bank.

Hasilnya lebih baik dan perputarannya lebih cepat. Dengan pilihan ini, Anda ikut serta membantu ekonomi makro secara  umum, membuka peluang kerja sekaligus menolong orang lain untuk bekerja.

Tentu, ada resiko. Namun, Anda bisa mencegahnya dengan membuat kalkulasi yang rasional untuk memilih investasi yang menguntungkan. 

Saya tidak menyarankan Anda untuk membeli saham-saham yang umurnya singkat. Itu adalah cara yang paling rendah nilainya untuk mengumpulkan harta.

Kalau Anda menanam uang untuk satu atau dua tahun dalam bentuk saham- ini saya anjurkan. Kalau Anda membeli saham mingguan, Anda berjudi di situ.

Anda tahu, berjudi berlawanan dengan hukum ilahi. Jadi, untuk apa mengumpulkan harta kalau tidak ada nilainya bagi diri Anda sendiri di kemudian hari?

Saya harap Anda memilih salah satu dari ketiga cara di atas. Mungkin masih ada cara lain. Dan tetaplah Anda ingat; harta yang Anda kumpulkan berada di luar diri Anda.

Itu hanya bisa membantu mengisi sebagian kebutuhan phisik Anda. Anda masih harus mencari 'harta yang lebih berharga' dari harta yang kelihatan, yaitu harta yang tidak dapat dicuri oleh siapapun dan yang akan Anda warisi kelak.

Saya banyak memberikan waktu dan perhatian untuk harta yang satu ini.


Link Terkait


Peran Uang dan Harta dalam Kehidupan

Kata-Kata Bijak Mengenai Uang dan Harta

Empat Fakta tentang Uang

Bagaimana Menambah Penghasilan Anda dengan Modal Kecil?

Mengelola Uang dengan Bijak: Nasehat Buat Pekerja Pemula

Mengumpulkan Harta dengan Benar

Rahasia Menjadi Kaya: Berinvestasi!

Menjadi Orang Kaya dengan Berinvestasi di Usaha yang Riil

Perubahan Perilaku Orang Tua Ketika Anaknya Sukses

Perubahan Sikap Ketika Harta Kekayaan Bertambah

Daya Tarik Uang: Menerima 'Empelop' dari Vendor

Falsafah Sukses Andrie Wongso: "Success Is My Right.'

Kisah Tragis Setelah Sukses Mengejar Harta

'Financial Freedom': Apa Maksudnya?

Mencari Investor Usaha (Proyek) Sampai Rp50 Miliar

Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com






































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)

Enter Your E-mail Address
Enter Your First Name (optional)
Then

Don't worry — your e-mail address is totally secure.
I promise to use it only to send you Putra-Putri-Indonesia.com.

KONTAK

0813-1141-8800 (WA)

Empat Fakta tentang Uang

Mau Jadi Investor?

Rahasia Menjadi Kaya: Berinvestasi


Ini kebiasaan penting untuk memperbaiki komunikasi. Silahkan Anda coba!

Kembangkan Bisnis Anda dengan Cara ini.