Filsafat Confucius tentang Sikap kepada Pemerintah



Filsafat Confucius

Dalam satu bulan terakhir ini, saya sering menonton berita politik negeri kita lewat youtube, khususnya berita terkait sikap rakyat dan ormas kepada pemerintah dan Presiden.

Ada ujaran kebencian, penghinaan kepada pemerintah dan provokasi untuk melawan pemerintah. Ada kalimat-kalimat yang tidak pantas diucapkan dan tidak pantas didengar. Memprihatinkanlah. 

Setelah menonton isi youtube itu, saya merenungkan ajaran-ajaran kuno tentang sikap kepada raja atau pemerintah. Diajarkan bahwa rakyat harus tunduk kepada pemerintah.

Tidak ada ruang bagi rakyat atau seseorang bebas mengucapkan kata-kata yang menghina raja atau pemerintah dan memprovokasi orang lain untuk berbuat anarkis.

Filsafat Confucius: "Keluarga adalah dasar dari kerajaan."

Sikap rakyat kepada pemerintah seperti sikap anak kepada orang tua. Secara alami, anak tunduk kepada orang tua; anak hormat kepada ayah dan ibunya. Sikap ini terpatri dalam diri setiap orang. 

Itu hukum alamiah. Sangat jarang anak melawan orang tua. Jangankan melawan, bersuara keras saja kepada orang  sudah anomali. Hanya orang liar yang melawan orang tua.

Kalau diteliti kitab-kitab kuno, anak yang melawan orang tua dikutuk. Ia tidak mendapat berkat dari Tuhan- berkat materi apalagi berkat rohani. Begitu ajaran kitab-kitab kuno. 

Seperti anak kepada orang tua, begitulah rakyat kepada pemerintah. Tidak dibenarkan rakyat melawan pemerintah. Pemerintah ditentukan oleh Tuhan. Allah yang menentukan Presiden sekalipun dalam praksisnya kita terlibat di dalam mengkonfirmasi dekrit Tuhan itu.

Tuhan yang membentuk institusi keluarga dan pemerintah. Baik orang tua dan pemerintah adalah perwakilan Allah di bumi untuk menjalankan perintah-perintah-Nya.

Orang tua mendidik anak-anaknya seperti yang dikehendaki oleh Tuhan; pemerintah menjalankan hukum-hukum Tuhan kepada rakyat dengan benar dan adil.

Kalau kejahatan seseorang melebihi dari yang sepatutnya, Tuhan membalas dan pemerintah-lah yang menjadi alatnya- lewat kepolisian, jaksa atau hakim- atau kerjasama ketiganya. Begitu ajaran kitab-kitab kuno.

Melawan Pemerintah Melawan Allah.

Melawan pemerintah sama saja melawan Allah. Seperti yang telah disebut di atas, pemerintah ditentukan oleh Tuhan. Yang melawan presiden sama saja melawan Tuhan.

Karena prinsip inilah pemerintah diberi hak untuk menyandang senjata untuk menegakkan hukum-hukum Tuhan.

Tinggal menunggu waktu saja kapan Tuhan membalas tindakan yang melawan hukum. Kalaupun ada yang lolos saat ini, ia tidak akan lolos di hari penghakiman.  

Apakah Anda termasuk orang yang melawan orang tua? Kalau ya, logis Anda melawan pemerintah. Itu turunannya.

Kalau orang tua saja dilawan, siapapun akan dilawan termasuk pemerintah. Namun, orang yang hormat kepada orang tua, ia akan hormat kepada pemerintah termasuk Presiden. 

Confucius mengatakan, "Keluarga adalah dasar dari kerajaan."

"Berbakti kepada orang tua adalah prinsip yang harus dilakukan untuk dapat mengabdi kepada raja. Hormat kepada saudara adalah prinsip yang harus dilakukan untuk dapat selalu tunduk kepada orang yang lebih tua dan atasan," kata filosof dari Tiongkok itu.

Sikap dalam keluarga akan terbawa ke luar rumah. Orang yang hormat kepada orang tua tidak melawan pemerintah; Menteri, gubernur dan yang lain tidak melawan Presiden. 

Sudah saatnya kita belajar Filsafat dan ilmu-ilmu lain selain agama agar ada keseimbangan. Kita bisa mulai mempelajari Filsafat Confucius tentang sikap rakyat kepada raja.

Kemudian, kita baca Al A'raf 91 (QS 7:91). Di ayat ini, tersembunyi pemikiran-pemikiran agung tentang sikap rakyat kepada pemerintah. Coba Anda baca sekarang. (JM)


Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com






































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)

Enter Your E-mail Address
Enter Your First Name (optional)
Then

Don't worry — your e-mail address is totally secure.
I promise to use it only to send you Putra-Putri-Indonesia.com.

Mengapa belajar Filsafat itu perlu?


Bagaimana Pola Pikir Berubah?

Apa Impian Anda dalam Hidup ini?


Kapan Sebaiknya Mengambil Pensiun Dini?

Cara Menghitung Uang Pesangon


Opsi Pendanaan Bagi Hasil (Profit Sharing)