Membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia



Pentingnya Membangun Negara

Halaman ini kami siapkan untuk artikel-artikel mengenai kebangsaan, negara atau politik. Pandangan-pandangan ini belum disajikan terintegrasi. Oleh karena berbagai hal, kami masih menyajikannya secara acak.

Namun, dalam tulisan-tulisan itu kami sajikan pandangan-pandagan kami sebaik mungkin untuk Anda renungkan.

Negara kita sudah berumur 70 tahun lebih. Bila kita membandingkannya dengan umur seseorang, negeri kita sudah pantas disebut dewasa.

Namun, melihat keunikan, keberagaman, sejarah, dan persoalan-persoalan baik dari sisi sosial, budaya maupun agama, kematangan negeri kita mungkin lebih tepat disebut remaja.

Kita masih terus mencari-cari model yang tepat bagi bangsa kita untuk membangun NKRI.

Memang tidak bisa disamakan laju kematangan seseorang dengan laju kematangan masyarakat atau negara. Lagi pula, orang yang berumur lanjut belum tentu juga matang dalam kehidupan.

Banyak faktor-faktor yang turut serta dalam membentuk kematangan seseorang. Dalam konteks negara, tantangan untuk lebih matang jauh lebih besar.

Negara merupakan kumpulan individu, keluarga, dan masyarakat yang sepakat membentuk sebuah negara dan memilih pemerintah untuk mengelola negara. Sudah tentu, lebih kompleks lagi persoalan yang dihadapi.

Persoalan individu aja belum tentu teratasi, apalagi persoalan dalam konteks negara. Jadi, laju kemajuan sebuah bangsa dan negara ditentukan oleh banyak faktor.

Membangun Negara dengan Dasar Negara Pancasila dan UUD 1945

Di halaman ini, kami memberikan pemikiran-pemikiran untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tentu, dalam praksisnya, ini masih harus dikaji, diuji, dan dipertimbangkan baik dalam tahap kebijakan publik maupun dalam tataran praksis (program).

Ini kami serahkan sepenuhnya kepada para politisi atau pejabat publik. Bila Anda termasuk salah satu dari itu atau Anda terlibat dalam rantai itu, Anda bisa membuat langkah-langkah lebih lanjut.

Di sini, kami hanya memberikan garis-garis besar bagaimana kita membangun bangsa yang majemuk ini.

Sudah kami sajikan siapa manusia dan persoalan-persoalan yang melanda manusia. Tulisan-tulisan ini mengasumsikan akar permasalahan bangsa yang sudah menjadi alami bagi setiap warga negara.

Sejak lahir, persoalan mendasar ini sudah melekat dalam setiap inividu. Jadi, pandangan-pandangan kami memperhatikan isu yang sangat mendasar ini.

Bukan kita yang memilih lahir di negeri ini. Bagi Anda yang memilih menjadi warga negara Republik Indonesia, mau tidak mau, Anda harus memberi kontribusi sesuai dengan eksistensi Anda.

Sekalipun bangsa kita terdiri dari beragam suku, ras, dan agama, kita bisa bersatu dalam bingkai NKRI untuk hidup bersama-sama dan berdampingan di tanah yang dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Esa bagi kita.

Membangun Negara

Kita tidak hidup untuk diri sendiri, satu kelompok, satu golongan, satu ras, atau satu agama. Asal usul kita adalah satu, yaitu manusia pertama seperti yang dikisahkan di Kitab Suci.

Oleh karena sejarah, kondisi dan tuntunan dari Langit, penyebaran manusia akhirnya sampai ke Nusantara.

Bila kita memahami asal-usul kita, relatif lebih mudah kita membangun sebuah Negara dalam bingkai NKRI.

Bila negeri kita semakin maju, kita juga bisa memberikan sumbangsih bagi negara lain, yang juga secara historis mempunyai nenek moyang yang sama dengan kita.

Kita beruntung mempunyai dasar negara Pancasila. Rumusannya sangat lengkap untuk konteks negara. Para pendiri bangsa ini dengan cerdas merumuskan dasar negara kita dalam sebuah konsep yang boleh saya katakan sempurna.

Negara melindungi setiap warga negara dan mengakui eksistensi Tuhan Yang Maha Esa sebagai pribadi yang paling berkuasa di bawah kolong langit ini.

Bila kita baca lebih teliti lima butir dalam Pancasila- itu mungkin merupakan rumusan yang paling lengkap yang pernah ada. Saingannya mungkin hanya Konstitusi Amerika Serikat dan Jerman.

Kami harap artikel-artikel di halaman ini memberikan secercah pencerahan bagi Anda dan Anda sendiri harus menemukan di bidang apa Anda mengabdi bagi negeri yang kita cintai ini.



Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com