Bagaimana pola pikir terbentuk?
Bila kita memperhatikan
ucapan, tindakan, kebiasaan, sikap dan bahasa tubuh kita sehari-hari-
ini merupakan produk dari pola pikir yang telah terbentuk dalam diri
kita.
Apa yang tidak kelihatan dari diri kita, yaitu pola pikir, dipantulkan dalam bentuk kata-kata, tindakan, bahasa tubuh atau emosi. Ini tidak selalu dapat ditutupi.
Dalam situasi-situasi tertentu, kita dapat menyembunyikan siapa diri kita. Misalnya, ketika kita bertemu dengan orang yang belum dikenal atau calon pelanggan.
Namun, pada saat tidak ada tekanan atau ada kesempatan di mana kita dapat bersikap alami atau apa adanya, keaslian kita akan terlihat dan itulah sebagian dari diri kita yang sebenarnya dan itu merupakan produk dari pola pikir yang terbangun dalam diri kita.
Tidak diketahui persis bagaimana pola ini terbentuk. Proses ini menyimpan misteri. Edward de Bono mengatakan bahwa pola pikir adalah akumulasi informasi yang masuk ke dalam pikiran dan informasi ini membentuk kerangka berpikir dengan sendirinya.
Tentu, ini adalah perkiraan-perkiraan saja sebab bagaimana proses itu terjadi dalam pikiran, tak seorang pun yang tahu sebab pola pikir ini terbentuk dalam substansi yang tidak bermateri. Sekalipun otak hubungan dengan pikiran, bagaimana pola pikir ini terbentuk tetap menyimpan teka-teki.
Proses pembentukan pola pikir terbentuk sepanjang umur kita. Pembentukan awal sudah dimulai sejak dalam kandungan. Kemudian, proses itu berlanjut pada saat bayi, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa bahkan sampai tua.
Proses ini masih mungkin terus terbentuk sampai detik terakhir nafas hidup kita. Tentu, masih ada faktor-faktor x, yang tidak dapat dikontrol, yang berperan dalam proses pembentukan pola ini.
Salah satu unsur penting pembentukan pola pikir adalah informasi. Ini dapat berupa pemikiran yang dibungkus dalam nasihat orang tua, guru, orang lain, atau pemikiran dari elit agama, pembicara terkenal, sahabat dekat, abang, adik, atau saudara.
Ini juga bisa berupa pemikiran-pemikiran yang didapat dari buku, surat kabar, majalah, inspirasi dari film, sejarah, berita dari teleivisi atau media elektronik lainnya.
Bisa juga informasi ini datang dari hasil perenungan kita sendiri. Bisa juga informasi ini datang dari mimpi. Ketika kita bermimpi, mimpi itu memberikan pemikiran bagi kita.
Pengalaman-pengalaman unik dalam hidup kita seperti kisah percintaan, cinta ditolak, putus cinta, kecelakaan atau kemalingan bisa membentuk pola pikir kita.
Informasi yang masuk ke dalam pikiran membentuk ragam pola dalam pikiran. Ibarat sebuah pohon, ada batang, ranting besar dan ranting kecil. Ada pola yang dominan yang disajikan dalam bentuk kebiasaan-kebiasaan kita.
Besar atau kuatnya pola tergantung dari berapa
sering informasi masuk ke dalam pikiran dan berapa dalam kesan yang
diberikannya. Semakin sering atau semakin berkesan sebuah informasi
semakin kuat pola pikir yang dibentuk seperti yang sering disajikan
lewat 'pencucian otak' (indoktrinasi).
Kuat atau besarnya pola-
ranting kecil, ranting besar, dan batang- akan berpengaruh terhadap
informasi-informasi yang datang di kemudian hari.
Ada informasi yang
'ditolak' dan diterima dan ini tergantung dari pola yang dominan dalam
pikiran. Pola yang dominan inilah salah satu penyebab utama mengapa muncul perbedaan pendapat atau perdebatan bahkan amarah dalam percakapan, diskusi atau rapat.
Dari
penjelasan singkat tentang bagaimana pola pikir terbentuk, kita
sekarang bisa mengenal kerangka berpikir kita. Kita bisa
memperhatikan pola yang dominan dalam pikiran kita sehingga kita
bersikap atau bertindak seperti sekarang ini.
Ini bukan pekerjaan mudah. Kita harus menelusuri informasi-informasi apa saja yang kita terima selama ini, yang telah membentuk kerangka berpikir kita.
Namun demikian, Anda tidak perlu kuatir bila Anda menemukan sikap-sikap yang buruk sebab ada peluang untuk berubah bila Anda mempunyai niat. (JM)
Link Terkait
Pola Pikir (Kerangka Berpikir) Sebagai Fondasi Seluruh Tindakan Kita
Bagaimana Pola Pikir Terbentuk?
Bagaimana Pola Pikir Berubah?
Faktor X dalam Proses Perubahan Pola Pikir
Tips Merubah Pola Pikir
Mata Kuliah Filsafat: Mungkinkah Diberikan Kepada Mahasiswa
Melatih Pikiran dengan Membaca
Kekuatan Berpikir Negatif (Kritis)
Tips Mengurangi Kebiasaan Mengkritik
Delapan (8) Tips Mencegah Stress Berlebihan
Menelusuri Akar Permasalahan Bangsa Kita
Bagaimana Mewujudkan 'Revolusi Mental?'
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)